Social engineering adalah salah satu kejahatan online yang patut diwaspadai. Aksi ini bisa saja membuat data pribadi Anda dicuri dan dimanfaatkan untuk tujuan tertentu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Social engineering itu sendiri adalah upaya memanipulasi seseorang untuk memberikan informasi atau data pribadi yang bersifat rahasia dengan memanfaatkan kesalahan mereka.
Umumnya, para hacker akan membuat sesuatu seperti email, campaign, hingga challenge tertentu untuk mendapatkan simpati dan kepercayaan korban.
Saat menjalankannya aksinya, hacker akan menyamar menjadi pihak berwenang atau orang yang dipercaya korban sehingga korban mau memberikan data pribadi, informasi penting, hingga materi.
Meskipun istilahnya masih asing, social engineering sudah kerap terjadi. Masih ingat dengan trend add yours di Instagram?

Pengguna Instagram diajak untuk saling membagikan hal kecil yang terkesan sepele. Pun demikian, karena ada data pribadi yang ikut dibagikan, tanpa disadari hacker bisa mengumpulkan data dari banyak pengguna dengan cara tersebut.
Hasilnya, terjadilah kasus penipuan yang sempat viral karena hacker berhasil meyakinkan korban dengan menggunakan nama panggilan masa kecil seolah adalah orang yang dekat dengan mereka.

Setidaknya, ada dua hal tujuan social engineering yang merugikan korbannya, yaitu:
- Pencurian – Mendapatkan akses ke data penting berupa informasi rahasia, data pribadi, akses kartu kredit, dan lainnya, dimana data tersebut dapat dijual atau digunakan untuk hal yang tidak wajar.
- Sabotase – Merusak atau menghancurkan suatu data agar menimbulkan kekacauan.
Social engineering dapat terjadi dalam berbagai media bisa melalui email, website, social media, telepon, dan lainnya.
Wah, bahaya sekali, ya! Untuk itu kalian supaya lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan sosial media kalian yaa~