Pemilihan hashtag di berbagai media sosial berbeda-beda strateginya. Nah, berikut ini adalah tips memilih hashtag yang tepat:
1. Monitor Media Sosial Kompetitor
Pertama-tama, Anda perlu melakukan analisis media sosial kompetitor dan influencer yang relevan dengan brand Anda. Tujuannya untuk mengetahui strategi untuk mendapatkan engagement target audiens.
Lalu, apa saja sih yang perlu diamati dari media sosial mereka?
- Amati marketing campaign apa yang lebih sering dilakukan di media sosial;Setelah itu, catat hashtag apa saja yang sering digunakan dalam postingan kampanye marketing mereka;
- Catat berapa banyak hashtag yang digunakan dalam satu postingan kampanye marketing.
Nah, dengan begitu Anda juga bisa mengetahui hashtag yang sering mereka gunakan. Jadi, Anda juga bisa menggunakan hashtag itu untuk menjaring target audiens yang sama dengan kompetitor.
Meski begitu, jangan pakai semua hashtag kompetitor. Pilih saja beberapa hashtag yang relevan dengan bisnis Anda.
2. Tracking Tingkat Popularitas Hashtag
Hashtag yang populer tentu akan banyak dicari oleh audiens, bukan? Oleh karena itu, Anda perlu mencari hashtag populer untuk Twitter dan Instagram Anda dengan tools tertentu. Bagaimana caranya?
Anda bisa menggunakan tools hashtag analytic. Misalnya, Hastagify.me yang bisa menampilkan popularitas suatu hashtag.
Sebagai contoh, ketika Anda mencari tingkat kepopuleran hashtag #ecommerce, Anda akan mendapatkan persentase secara keseluruhan. Seperti tingkat popularitas terbaru, bulanan, hingga mingguan baik itu di Twitter maupun di Instagram.

Nah, jika menurut Anda hashtag tersebut cukup populer, Anda bisa menggunakan hastag itu untuk brand Anda.
Eits, tapi hati-hati ya, hashtag yang populer juga memiliki banyak saingan. Kemungkinan konten Anda akan tenggelam karena konten pengguna lain dengan hashtag populer. Lalu, bagaimana tips untuk memenangkan persaingan?
Anda perlu menggunakan hashtag yang masih relevan dengan hashtag populer. Misalnya, hashtag ecommerce cukup populer, Anda bisa cek hashtag relevan yang populer juga.
Caranya tinggal klik correlation pada bagian related hashtag di tools yang sama. Itu lah hashtag-hashtag relevan yang bisa Anda gunakan.

3. Tracking Hashtag yang Relevan dengan Brand Anda
Katakanlah Anda sudah menemukan hashtag populer yang tepat untuk brand Anda. Selanjutnya, saatnya mencari related hashtag, yaitu hashtag yang masih relevan dengan brand Anda. Tujuannya untuk menjangkau lebih banyak target audiens.
Seperti apa tracking hashtag relevan pada masing-masing media sosial?
Katakanlah Anda menggunakan hashtag #ecommerce, Anda bisa mengetikkan hashtag itu di kolom pencarian. Kemudian akan ada kumpulan hashtag yang relevan dengan hashtag pilihan Anda.

Saat memilih hashtag relevan, hindari memilih hashtag yang memiliki lebih dari 1 juta post. Sebab, hashtag itu sudah terlalu banyak digunakan sehingga kemungkinan konten Anda muncul di feed audiens akan makin kecil.
Lalu sebaiknya pilih yang mana?
Anda sebaiknya pilih hashtag relevan populer, yaitu hashtag populer yang memiliki 300.000 hingga 1 juta postingan. Sedangkan hashtag dengan 80.000 hingga 300.000 postingan merupakan hashtag dengan kepopuleran yang sedang.
Hashtag populer akan menambah impresi dari audiens yang bukan merupakan followers Anda dalam hitungan menit. Namun, kemungkinan besar konten Anda tenggelam karena bersaing dengan konten yang menggunakan hashtag serupa.
Nah, itu lah mengapa Anda masih membutuhkan hashtag dengan tingkat kepopuleran sedang. Sebab, hashtag ini akan menambah impresi dari audiens non followers selama beberapa jam atau hari.
Nah, untuk Twitter, Anda bisa menggunakan tools bernama RiteTag. RiteTag menyediakan daftar related hashtag beserta beberapa data sebagai berikut:
- Jumlah tweets dengan suatu hashtag yang dihasilkan per jam
- Jumlah retweet dari hashtag per jam
- Jumlah viewers yang melihat hashtag itu per jam
RiteTag juga memberi warna pada masing-masing related hashtag yang ditampilkan. Nah, berikut ini adalah warna dari hashtag beserta artinya:
- Hijau: hashtag yang menjadi tren
- Biru: hashtag yang bukan tren namun memiliki popularitas stabil
- Merah: hashtag yang sudah terlalu sering digunakan sehingga lebih baik dihindari. Sebab, peluang konten Anda dilihat oleh target audiens akan makin tipis.

Sebaiknya pilihlah related hashtag yang memiliki engagement tertinggi, yaitu hashtag yang memiliki jumlah audiens dan retweet tinggi. Jangan lupa, pilih hashtag yang berwarna hijau atau biru.
- TikTok
Sebelum memilih hashtag TikTok yang relevan, pikirkan dulu topik luas dan topik niche bisnis Anda. Kemudian bayangkan apa yang akan pengguna ketikkan di tab pencarian hashtag untuk topik video Anda.
Misalnya, Anda ingin membuat video tentang tips social media marketing. Mungkin pengguna akan mengetikkan seperti ini di tab pencarian hashtag mereka.

Pilih satu hashtag spesifik niche Anda. Misalnya, #socialmediamarketingtips dan #socialmediatips yang memiliki popularitas cukup tinggi. Setelah itu, jangan lupa tambahkan hashtag topik luas dari konten Anda. Contohnya seperti #marketing atau #instagrammarketing.
Nah, Anda juga bisa menambahkan hashtag trending. Tujuannya agar peluang video Anda dilihat makin banyak. Eits, tapi pilih hashtag trending yang masih relevan dengan video Anda ya. Bagaimana caranya?
Anda bisa klik Discover untuk melihat berbagai hashtag yang sedang trending. Selanjutnya, pilih hashtag populer yang masih relevan dengan konten Anda.
Misalnya, tadi Anda membuat konten seputar tips social media marketing. Nah, Anda bisa menambahkan #tipsbuatkamu sebagai trending hashtag.

4. Analisis Hashtag yang Sukses Pada Postingan Sebelumnya
Anda juga bisa menggunakan hashtag yang performanya baik pada postingan Anda sebelumnya. Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui performa hashtag dari postingan sebelumnya ya?
Pertama-tama, Anda perlu menganalisis postingan terdahulu yang paling populer. Pada Instagram, Anda perlu mengubah pengaturan akun dari personal menjadi bisnis.
Setelah itu, lihat postingan paling populer dari jumlah likes, comment dan share yang tertinggi. Lalu, buka tab insight dari postingan terpopuler. Anda akan melihat jumlah impresi hashtag dalam postingan tersebut.

Dari jumlah impresi tersebut, Anda bisa mengetahui hashtag apa saja yang efektif untuk digunakan pada kampanye Anda selanjutnya.
Untuk mengetahui hashtag yang menghasilkan performa bagus, Anda bisa cek tweet berisi hashtag yang Anda pakai untuk kampanye marketing. Kemudian lihat beberapa indikator di bawah ini:
- Post – jumlah post yang dibuat dengan hashtag tersebut
- User – jumlah audiens yang membuat tweet dengan hashtag tersebut
- Engagement – jumlah likes, shares, comment, dan retweet yang hashtag itu terima
- Reach – berapa banyak timeline audiens yang menampilkan tweet dengan hashtag tersebut
- Impressions – berapa banyak hashtag tersebut dilihat oleh audiens
Jika hashtag tweet Anda ditulis dengan link alamat website atau video, maka angka engagement lebih penting. Namun, jika tujuan Anda adalah meningkatkan brand awareness, lebih baik memperhatikan angka reach.
- TikTok
Anda bisa klik opsi titik tiga di kanan atas profil TikTok Anda. Kemudian di bagian setting, klik Creator Tools > Analytics.

Anda bisa melihat post marketing campaign Anda yang berisi kumpulan hashtag. Ada beberapa indikator yang perlu Anda perhatikan untuk memeriksa kinerja hashtag TikTok, yaitu:
- Total Views: berapa kali video Anda ditonton oleh audiens
- Total Audiens: jumlah audiens yang menonton video Anda
- Like: jumlah likes dari audiens
- Comment: jumlah comment dari audiens
- Share: jumlah share dari audiens

Untuk mengetahui kinerja hashtag, Anda bisa melihat Total Views dan engagement rate dari video Anda. Jika hasilnya baik, hashtag itu bisa Anda gunakan untuk kampanye berikutnya.
5. Hindari Spamming Hashtag
Saat menggunakan hashtag di caption atau tweet Anda, hindari spamming atau penggunaan secara berlebihan. Contohnya, menggunakan terlalu banyak hashtag populer yang tidak relevan dengan brand Anda.

Spamming hashtag justru akan mengaburkan tujuan penggunaan hashtag lho. Sebab, hal itu membuat fokus topik konten Anda jadi tidak jelas di mata audiens.
Akibatnya, mereka mungkin akan malas mengklik hashtag. Kalau sudah begitu, impresi hashtag tidak akan terekam dengan baik, bukan?
Nah, sekarang Anda sudah menemukan hashtag yang tepat untuk konten Anda. Akan tetapi cara penggunaan hashtag yang ideal pada masing-masing media sosial berbeda-beda lho. Bagaimana caranya? Simak pembahasan selanjutnya.